Teruntuk seorang teman yang kusayang,
Kenapa harus takut kehilangan jika pada nyatanya tidak pernah memiliki. Kenapa harus sedih ditinggalkan oleh sesuatu yang tak pernah kamu harapkan. Tidakkah ingin kamu berpikir bahwa kita tidak pernah memiliki apa pun? Tidakkah kamu tahu bahwa semua ini hanya titipan? Tidakkah kamu percaya bahwa tuhan selalu ada setiap saat dan tak akan meninggalkan kita? Tidakkah kamu yakin bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan? Tidakkah kamu berpikir, mungkin tuhan sudah siapkan sesuatu yang lebih indah untukmu setelah ini? Tidakkah kamu takut tuhanmu murka padamu karena kamu yang begitu takut kehilangan titipannya ketimbang takut kehilangan tuhanmu? Dan setidaknya, tidakkah kamu peduli akan keadaan hatimu itu? Yang sudah begitu porak poranda karena kamu sendiri. Karena kamu yang terlalu memikirkannya. Karena kamu yang sulit menerima apa-apa yang terjadi.
Jangan lagi menunduk. Jangan lagi sembunyikan keindahanmu. Jangan lagi berpikir bahwa kamu tidak miliki siapa pun. Jangan lagi mengharapkan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah ada.
Teman, kamu terlalu berharga. Kamu terlalu berharga untuk dikhianatin. Untuk disakitin. Untuk dibuat seperti sekarang ini. Untuk dibuat seperti remuk seluruh tulangmu. Untuk dipermainkan hatinya.
Lain dulu lain sekarang, teman. Kalo nyatanya sekarang jadi seperti ini, kenapa kamu tidak mencoba untuk menerimanya? Jangan cari siapa yang salah. Gak perlu menyesali apa pun. Aku gak akan bicara hidup ini seperti apa, karena aku tau, kamu pasti lebih tau dari aku. Jadi pliz,, perjalanan cinta manusia gak akan pernah abadi sedalam apa pun kekuatannya. Karena sebenarnya ada sang pencipta cinta, sang maha dahsyat, yang mampu lakukan apa pun, yang kekuatan cintanya abadi. Dan perjalanan cintamu itu, itu hanya sebagian kecil dari seluruh hidup dan kenanganmu. Anggap saja album kenanganmu masih banyak sekali yang kosong. Yang harus kamu isi dengan cinta lainnya. Jangan lagi mengharapkannya. Cari cinta yang lain, aku tau kamu kuat.
teruntuk seorang teman yang kusayang
hasil dari tangannya:
kartika diah
on Minggu, 12 April 2009
Label dan kategori:
mirlos
0 komentar pembaca:
Posting Komentar