imissyousupermuch

Jika mencintaimu butuh alasan, coba tanya hatimu mengapa bisa menerima seorang yang banyak kurangnya seperti aku. Jika mencintaimu harus dikatakan, mengapa diammu selalu aku nikmati seolah aku bisa membaca isi hatimu dan menemukan hal yang sama ada didalamnya. Jika mencintaimu membuatku bahagia, mengapa aku bisa merasa tersiksa setiap malam merindu pipi dan telingamu ada di dekat rambutku, merindu panas hembusan nafas menyapu pundakku, merindu kedua telapak tangan hangat yang tak terlepas dari kulitku. Jika mencintaimu benar membuatku tersiksa, aku ingin terus tersiksa menunggumu.

Rabu Wage, 09.10PM.
Ditulis setelah hujan reda,
Sambil lihatin pipi gembilnya anak soleh.

Dear Lintang

Sayang...
Terima kasih selalu mengerti Mami yaa, Mami sayang banget sama kamu. Mami sadar hari ini bahwa kamu udah semakin pintar memahami. Semoga Mami dijauhkan dari kesalahan apalagi yg fatal dalam hal mendidik kamu. Kamu pintar makan, pintar menangkap maksud dan apalagi mencontoh, pintar juga belajar sabar. Kamu sabar menerima Mami yg masih amat banyak kekurangannya. Makasih yaa sayang, aku akan ingat baik-baik hari-hari yg kita lewatin bareng.
Sayang...
Wajah kamu teduh banget hari ini, waktu matamu fokus lihat dan dengar Mami cerita. Kamu fokus, tp kali ini Mami yakin kamu belum paham dg apa yg Mami ceritakan. Kamu minta nen, dan Mami sambil bercerita; gak ada hari yang buat Mami menyesal dan bosan selama bareng-bareng sama kamu, karena jauuuuhhhh sejak lama memang kamu lah yg selalu Mami pintakan dalam doa untuk hadir di hidup Mami. Setiap bangun di hari yang baru, yang paling pertama Mami pastikan adalah keberadaan dan keadaan kamu. Setelah itu? Siapin sarapan dan semuanya untuk hari baru tsb termasuk menu yg kira-kira akan kamu suka dan ga bosan. Sisanya? Main sama kamu, urus rumah dan saat malam kamu tidur lagi, Mami pastikan besok ada daging atau lauk lain untuk masakin kamu. Karena kalo engga, kita harus cepetan order biar bisa dikirim besok paginya. Mami bosan? Enggak, sayang. Mami cuma takut kamu bosan dengan Mami, cuma itu.
Sayang...
Setiap hari baru, Mami selaluuu suka cium kamu dan peluk kamu apalagi kamu makin pinter peluk Mami. Hanya, terkadang, hari terasa berat buat Mami. Bukan krn Mami ga bebas lagi buat nonton bioskop atau karna harus sesegera mungkin selesaikan kerjaan di laptop, bukan syg. Entah, sampai sekarang juga Mami gatau kenapa. Hanya kadang, hari terasa berat buat dilewatin. Tapi setiap lihat kamu, Mami inget kalo dua hari lagi Ayah pulang. Ya memang mungkin bukan besok syg, dua hari lagi Ayah pulang, Mami ingat itu dan terasa sisa hari itu ga begitu berat lagi untuk dilewatin. Tujuh hari, sepuluh hari, atau dua belas hari kemudian, terkadang Mami rasakan lagi hari terasa berat untuk dilewatin. Tapi lihat kamu lagi dan Mami ingat kalo dua hari lagi Ayah pulang. Karena cuma Ayah, yang bisa bikin Mami ngerasa tenang entah sekacau apapun hal yang Mami hadapin.
Sayang...
Sekarang aku tau, semakin aku selalu dengan kamu, semakin aku lihat kamu, semakin aku selalu kangen Ayah. Dan ternyata, Mami baru sadar di umur mu yang sudah lewatin 15bulan, kalo telapak tangan kamu persis mirip dengan telapak tangan Ayah. Anget. Mungkin memang sengaja Allah kasih begitu, biar kalo Mami kangen Ayah, tinggal lihatin kamu sambil pegang tanganmu. Sabar yaa syg hadepin Mami yg kadang lebih manja dari kamu, lebih cengeng kayak hari ini, dan lebih gamau ngalah. Tapi Mami sayang kamu banget, dan Ayah juga. Inget yaa syg, dua hari lagi Ayah pulang. Kamu harus inget itu juga biar kamu semangat terus lewatin hari sambil belajar.

Ayah...
Ayah yg ga akan pernah baca ini, doa kita berdua buat Ayah sehat selalu, dan biar selalu dilindungi Allah, dijauhkan dari marabahaya dan juga dari niat jahat orang, selalu dikumpulkan dengan orang-orang soleh, dan diberi ke-istiqomah-an yang ga berbatas. Karena Ayah yg sekarang sudah lebih dari cukup untuk kita berdua. Ayah yg sabar ngadepin Mami yg kerjaannya gangguin vc Ayah mulu padahal lagi kerja, yg kerjaannya kangen Ayah mulu pdahal sejak brp bulan ini ayah sering bgt pulang (thanks to HO has invited you).

❤️❤️❤️

Dear Lintang,

Dari sekian hari yang udah kita lewatin bareng, entah kenapa; mengajari dan menopangmu berjalan lah yang paling buatku haru. Tapi ternyata, melihatmu berjalan sendiri benar-benar membuat perasaanku tak terkira. Campur aduk rasanya. Aku bahagia luar biasa, sekaligus takut, tapi aku penuh rasa bangga padamu. Ini gabisa aku tulis karena apa yang aku rasain sulit untuk aku cari kata yang paling tepat untuk menggambarkannya. Tapi rasa bahagia itu pasti, karena melihatmu terus tumbuh dan berkembang sekarang sudah jadi kebutuhan primerku. Aku bahkan gabisa satu malam pun tanpa kamu. Dulu aku ga bisa bayangin kalo harus ditinggal dinas jauh sama ayahmu, tapi ternyata aku bisa. Tapi kamu, sayangku, selarut apapun aku pasti pulang.. Sejauh apapun aku pasti pulang.. Karena aku gabisa tanpa kamu. I love you supermuch, sayangku.

For My Only One (again)

Bapak. Yang setiap kalimat dan titahnya paling sering nempel di kepalaku. Yang selalu di-ambek-in sama anaknya yg laen karena dianggap selalu sayang dan kasih apa-apa ke aku hehheee padahal selalu sama ke semua anaknya. Bapak, yang pernah ngelarang aku kerja di suatu industri dg kalimat; "Bapak gamau dg kamu kerja disana malah menghalangi kamu buat dapet yg lebih baik"
Yup. Bapak yg kenal aku, yg tau kalo aku bisa dapet yg lebih baik. Bapak lebih kenal aku daripada diriku sendiri. Bapak yg sering jadi silent person tapi bisa ngomong buat hal-hal besar yg dianggap perlu.
Bapak. Betapa banyak hal yang sering kita bahas disetiap obrolan kita berdua. Tentang mimpi harapan dan cita-cita. Tentang makna dan solusi akan banyak hal. Tentang perbedaan pendapat menanggapi isu-isu yg ada. Tentang tertawa berdua dan banyak nasihat buatku. Makasiii Bapak kesayangan tita..
This is for you, Dadd...
And please stay forever, for my another achievements.


Your big daughter and fan,
Kartika, SE., Akt., CA., BKP (yes, I got it finally)

Dear my present perfect continous

Karena kamu satu-satunya yang aku rindukan kulitnya. Satu-satunya yang aku ingat rasa hangat telapak tangan nya. Satu-satunya yang gapernah panggil nama aku, bahkan gapernah panggil aku dengan sebutan "kamu" sampai sekarang. Karena kamu yang tetap bilang sayang ketika marah sekalipun. Karena kamu yang udah bikin aku selalu bahagia. Dan karena cuma tubuhmu yang bisa mengalahkan empuknya bantal guling dirumah kita untuk aku peluk semalaman setiap tidur.
Aku kangen, sayang....
Cepet pulang yaa, Lintang and I miss you supermuch!!!