sedang apa disana? mungkin tidak akan pernah sampai apa yang aku rasa saat ini. merindukanmu. tidak, bukan hanya merindu bibirmu yang mendarat di kening atau pipiku. tapi suaramu, suara nafasmu yang biasanya begitu dekat di wajahku seperti dulu engkau mainkan dengan gemas wajahku sebelum bangunkan aku saat subuh. kau tau, aku sudah delapan belas tahun waktu itu, tapi tak pernah henti kau lakukan itu hampir setiap hari. dan dihampir setiap hari juga aku berpura masih tertidur, karena aku tau tidak akan selamanya bisa engkau lakukan hal itu. biarlah engkau puas memegang pipiku, menciuminya, karena aku juga tau disaat yang bersamaan hatimu sedang memanjatkan doa untukku. untuk hidupku. sungguh, tidak pernah kurang sayangmu untukku. begitupun aku.
disini, hanya ini yang aku mampu. meramu untaian doa, mencampurkan rindu di dalamnya, menumbuknya menjadi satu dan kutiupkan ke udara, agar sampai pada Allah, dan menjadi alasan bagiNYA untuk senantiasa menjagamu disana. hanya ini yang aku mampu sekarang.
iya, paham. bukan rabithah ini saja, mama. tapi sederet doa bagi kebaikanmu selalu. aku rindu. aku rindu.
.:.tita kangen mamaaa.:.
0 komentar pembaca:
Posting Komentar