Gelasanku tak akan menyerah pada benang lawan. Akan tetap erat berada di genggaman tanganku, sekaligus menjagamu dari angin. Saat engkau terbang, jauh di atas sana, saat ada banyak yang mampu kau lihat dari ketinggian, saat angin mungkin mampu menjauhkanmu dariku. Disini, aku akan tetap menggenggam erat gelasanku, meski kadang perih terasa di telapak tanganku.
Tuhan mungkin marah, aku tak juga melepaskan benang, agar layanganku dapat terbang jauh lebih tinggi dan ditemukan oleh pemilik baru. Tuhan mungkin bosan, mendengar pintaku yang itu-itu saja. Mereka bahkan sudah marah, sudah bosan, ketika aku tetap diam ketika ditanya mengapa tetap bermain dengan segulung gelasan, ketika aku malah pergi ketika mereka minta aku menaruh benda yang selalu aku pegang, gelasanku.
Taukah engkau, ini bukan perkara siapa pemilik barumu nanti. Bukan juga tentang kecemasanku apakah kau akan robek tercabik ranting pohon ketika lepas dari gelasanku. Sama sekali bukan tentang seberapa lama aku mampu bertahan. Ini tentang aku, yang tidak pernah bisa jauh darimu.
ini gelasanku
hasil dari tangannya:
kartika diah
on Sabtu, 21 Desember 2013
Published with Blogger-droid v2.0.10
0 komentar pembaca:
Posting Komentar