Hai, Perempuan Akhir Zaman...!

Seorang perempuan.
Dulu sering kambuh asma nya.
Dulu kerja bertahun2 di luar kota sering pulang weekend ke rumah ortu, tapi bisa di hitung pake jari berapa kali balik lagi ke kosan naek bis/angkutan umum karena selalu dianter ortu.
Dulu sering ngeluh takut bgini begitu.
Sekarang,
Dia masih seorang perempuan.
Dia lagi mengandung anak kedua.
Sanggup sambil gendong anak pertama semaleman karena anak pertama lagi gaenak badan dan ga nyaman tidur malamnya gamau digendong ayah cm mau sama mami.
Seorang perempuan ini bangga sama dirinya sendiri?
Aku rasa dia harus bangga.
Dari tiga bersaudara, melalui dia lah orang tuanya bisa sampai ke kota nabi.
Dari tingginya sifat egoisnya, dia mau nurut suami buat resign dari kerjaan.
Sekarang, dia boleh bangga. Tapi dia harus ingat selalu; di depan sana banyak peer numpuk, harus belajar banyak buat jagain dan didik amanah-amanah dari tuhannya. Dia harus ingat selalu; bukan dia yg kuat, tapi tuhannya yang memberi support system masbojo yang gapernah cape dan ortu yg gapernah pergi meski anak perempuannya udah dicomot lelaki berhati emas.

0 komentar pembaca:

Posting Komentar