:-*

bapak, pagi ini tita kangen sama bapak..
sehat2 dsana yaa..
love you,


.
.

tak akan kutinggalkan menulis

Aku gak pandai menulis. Sungguh semua bukan bernilai tinggi apalagi berarti bagi banyak orang.
Ini hanyalah kejujuran hati yang disampaikan oleh tarian jariku.

Hei huruf, apa kalian tau kenapa aku terus ingin mengaduk-aduk kalian?
Hei kalimat, apa kalian tau kenapa aku ingin terus memposisikan kalian pada posisi tepat?
Hei paragraf, apa kalian tak heran kenapa mereka berkata: "ayolah mik, di jilid aja!"
Dan hei judul, apa kalian tau bahwa sejatinya aku tak pernah merasa pantas tinta hatiku ini dibaca orang.



.
.
.
.

s e b e l a s

aku melihat sebuah kejujuran saat melihatnya bermain bola. aku melihat kepolosan. aku melihat tak ada secuil pun aktivitas jaga image.

lihatlah!
aku nyata masih ingat bagaimana saat ia menggiring bola, merebut bola, berlari menahan lawan, melompat menjemput bola, dan semuanya.

ya, aku melihat kejujuran.
dan bukan tak pernah aku melihat kebohongan. kebohongan besar saat ia memutuskan keluar dari tim. dan kejujuran tak terkira saat teman-teman satu tim meminta kaptennya kembali.

kecuali coach! ya, ia tak pernah meminta kapten kembali. rumput lapang hampir kehabisan akal bertanya-tanya apa yang coach pikirkan hingga tak ingin kembali memanggil kapten. tapi angin lalu membisikinya bahwa coach sedang berusaha menghargai sebuah keputusan.

tapi aku yang tetap dengan jujur, marah dengan keputusan bodohnya.


.
.
.
.

bukan kangen. cuma teringat akan sesuatu

sungguh.
aku tak sedang membunuh rasa.
dan sungguh.
aku sedang menahan rasa.


.
.
.
.

akan menikah

kalau saja bisa menikahi seseorang adalah menikahi sifatnya, menikahi kecerdasannya, menikahi pemikirannya.

dan semoga kelak, saat ada seseorang menikahi aku adalah karena hatinya.


.
.
.
.